KUDUS- Ribuan santri Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Tasywiquth Thullab Salafiyah (MA NU TBS) Kudus menggelar sholat ghaib dan doa bersama bagi korban musibah gempa – tsunami Palu dan Donggala, Rabu (3/10) pagi. Sholat ghaib dan doa bersama digelar di halaman madrasah. Bertindak sebagai imam salat ghaib pada kesempatan itu adalah KH. Amin Yasin, sedang istighotsah dipimpin oleh KH. Masykur Mu’in. Kiai Suwantho S.Pd.I, Wakil Kepala Bidang Humas MA. NU. TBS Kudus, mengatakan, sholat ghaib ditujukan bagi korban yang beragama Islam.
“Lebih dari 1.500 santri dan asatidz serta pengurus melakukan sholat ghaib dan istighotsah. Sedang doa bersama ditujukan kepada semua korban dalam musibah gempa dan tsunami di Papu dan Donggala secara umum,” kata Wakil Kepala Bidang Humas MA. NU. TBS Kudusnya Suwantho S.Pd.I dalam rilisnya.
Dia berharap, para korban dalam musibah gempa dan tsunami senantiasa diberi kesabaran dalam menghadapi ujian dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. “Semoga setelah musibah ini, Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, segera menggantinya dengan nikmat yang lebih baik,” ujarnya.
Setelah sholat ghaib dan istighasah, dilanjutkan dengan penggalangan dana kemanusiaan untuk korban gempa – tsunami Palu dan Donggala, yang dikoordinasi oleh masing-masing ketua kelas.
“Dana kemanusiaan tersebut, nantinya akan dikirim bagi warga yang sedang terkena musibah di Palu dan Donggala melalui Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shadaqah (LAZISNU) Kudus,” lanjut Suwantho menambahkan.
Wakil Kepala Bidang MA. NU. TBS Bidang Kurikulum, KH. Noor Khamim Lc. Pg.D., mengutarakan, salat ghaib dan doa bersama ini, selain untuk mendoakan para korban bencana, sekaligus sebagai bagian dari internalisasi pendidikan karakter kepada para santri (peserta didik).
“Melalui kegiatan ini, anak-anak dididik tentang solidaritas, simpati dan juga empati,” ujar KH. Noor Khamim didampingi Kiai Izzul Ma’ali, guru Bimbingan dan Konseling (BK) pada MA NU TBS Kudus. (*)