JAKARTA- Menjadi mahasiswa di luar negeri merupakan impian bagi seluruh masyarakat indonesia yang sedang belajar. Mulai dari pencarian informasi pendaftaran hingga uji tes kemampuan untuk setiap peminat di seluruh indonesia, namun hal tersebut bukanlah masalah besar bagi Salsabila Wilhelmina Arwani, kelahiran Cirebon, 27 Oktober 1996 tersebut. Salsa memperoleh beasiswa melalui Pengurus Besar Nahdlatul Ulama’ (PBNU) untuk melanjutkan belajarnya di Maroko. Di Maroko tersebut memiliki dua sistem pembelajaran yaitu Ta’lim Ali dan Ta’lim Atiq, sedangkan Salsa berada pada sistem pembelajaran Ta’lim Atiq.
Selama belajar di Maroko Salsa memiliki minat dibidang bahasa dan qiro’at. Bidang bahasa tersebut termasuk balaghoh, nahwu dsb. Jika Salsa memiliki kesempatan maka dia akan mengembangkan pengetahuannya juga dibidang qiro’at. Keseharian Salsa adalah sekolah, kecuali hari kamis yaitu hari libur, Salsa memanfaatkan hari liburnya dengan mencuci dan mencatat pelajaran.
Salsa merupakan siswa pertama yang berhasil mendapatkan predikat “Mumutaz” dalam ujian Al Qur’an di Madrasah Zainab Oum Al Mouminin yang dilaksanakan oleh Madrasah Imam Nafie Tanger. Pada awalnya Salsa merasa terkejut mendapatkan predikat tersebut, karena pada saat haflah Salsa tidak dapat mengikuti dikarenakan sakit, hingga pada keesokan harinya teman-teman Salsa mengucapkan selamat dan dipersilahkan mengambil hadiah dikantor. Hal tersebut menjadi sebuah kebanggan tersendiri bagi Bangsa Indonesia dikancah Internasional. Menurut Salsa sendiri hal yang mencadi pembeda siswa Indonesia dan siswa negara lain di Maroko adalah akhlak yang baik dan kesopanan serta siswa Indonesia cenderung pemalu dan kurang berani.