JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menerima tamu dari negara sahabat yakni Menteri Negara Luar Negeri India, Mr. Mobashar Jawed Akbar. Ketua Umum PBNU Prof.Dr. KH. Said Aqil Siroj menerima MJ Akbar dan rombongan diruang kerjanya lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta, Senin (30/7).
Dalam kesempata tersebut MJ Akbar ingin belajar menangani konflik berlatar SARA. Konflik karena maraknya radikalisme dan percikan konflik dari negara timur tengah.
“Sebagai negara timur kita harus menjaga budaya kita ditengah konflik dan radikalisme yang bermunculan. Prinsip NU moderat dan toleran, agama harus bersandingan dengan budaya,” tutur Kiai Said saat berdialog dengan MJ Akbar di Jakarta, Senin (30/7).
Kiai Said menambahkan di Indonesia itu inti dari konsep Islam Nusantara dimana agama beriringan dengan budaya. “Kami menawarkan konsep Islam Nusantara sebagai penengah konflik,” imbuh Kiai asal Cirebon ini.
Sementara MJ Akbar menerima konsep islam nusantara yang disebutnya salah satu konsep menciptakan masa depan yang damai. Pihaknya menuturkan siap bekerja sama untuk mengurai konflik seperti Afghanistan dan Pakistan. “Kita bisa memecahkan masalah untuk kita dan mereka,” tegas MJ Akbar.
Tampak hadir mendampingi Ketua Umum PBNU, Bendahara Umum PBNU H. Bina Suhendra, Ketua PBNU KH. Abdul Manan Ghani. KH. Sulton Fatoni, Robikin Emhas, Wakil Sekjen Iqbal Sulam dan H. Suwadi D. Pranoto.