JAKARTA- Ada yang menarik dalam kunjungan Ketua Umum Partai Gerindra ke PBNU. Prabowo menceritakan nostalgia dengan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama salah satunya Presiden RI keempat Alm.KH. Abdurahman Wahid (Gus Dur).
“Tidak ada yang tahu kalau saya itu tukang pijatnya Gus Dur. Saya sering kalau beliau merasa pegal-pegal saya pijitin,” cerita Prabowo mengenang kedekatan dengan almarhum Gus Dur didepan jajaran PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (16/7) lalu.
Sebelum reformasi terjadi, rumah Gus Dur di bilangan Ciganjur, Jakarta Selatan menjadi rujukan berbagai aktifis membincang dan merancang reformasi. “Di Ciganjur saya sering sowan kesana bersama Sastro blangkon (Sastro Al Ngatawi-mantan sespri Gus Dur),” kata Mantan Pangkostrad TNI AD ini.
Hal itu disaksikan oleh Kiai Said yang ternyata di waktu yang sama berada di ruang sebelah ketika Prabowo menemui Gus Dur. “Saya ada disitu dikamar sebelah, pak Prabowo memijat Gus Dur,” tutur Kiai Said yang mengikuti perjalanan Gus Dur mengawal reformasi hingga jadi Presiden RI.
Dalam pertemuan Prabowo dengan PBNU dikatakannya sepakat dengan islam nusantara yang tidak menanggalkan budaya nusantara. Bahkan Prabowo tegas terkait kebijakan yang menyangkut keumatan mengutus bawahannya untuk menanyakan sikap PBNU.
“Sikap nasionalisme kebangsaan NU tidak diragukan. Saya nyaman dengan islam nusantara,” tegas Prabowo.