JAKARTA- Gelaran Piala Dunia 2018 Rusia mencapai puncak yang akan mempertemukan Prancis dengan Kroasia di partai final. Berbagai pihak menggelar nonton bareng (nobar) final piala dunia 2018 yang akan menentukan siapa juara sepakbola di jagat ini.
Lantas bagaimana hukum nobar piala dunia?
Dalam menentukan hukum dicari kemudlorotan dan kemaslahatannya besar mana. Bisa jatuh makruh bahkan haram tergantung situasi yang niatnya. Selama nobar diniati untuk silaturahim, meningkatkan cinta tanah air dan sebagai hiburan maka tidak apa-apa menonton piala dunia. Akan menjadi haram jika ada unsur judi.
Dalam sepakbola bahkan mengandung nilai-nilai islam seperti fair play/ sportifitas, menyehatkan badan, keindahan innallaaha jamiilun yuhibbul jamaal (Allah Maha Indah dan suka dengan yang indah-indah). Kemudian bahasa universal yang melintas batas SARA, bahkan bisa sebagai media dakwah islam ke penjuru dunia. Beberapa pemain muslim mampu mengubah pandangan orang kafir terhadap agama islam sebut saja Moh.Salah (Liverpool/Mesir), Pogba (MU/Prancis), dan lain lain.
Unsur misteri atau takdir pun lekat dalam sepakbola, dalam term Islam kita mengenal dengan tawakkal. Sesudah berusaha, kita tak boleh memastikannya. Hanya Allah-lah yang dapat memastikannya. Usaha tendangan atau sundulan tidak bisa dipastikan sebelum masuk gawang. Dan misteri tim Jerman juara bertahan, Spanyol pulang di babak penyisihan grup. Bahkan Italia dan Belanda tidak lolos Piala Dunia 2018 Rusia kali ini.
Itulah beberapa gambaran tentang hukum sepakbola dengan turunannya. Sekali lagi akan jatuh hukum haram jika ada unsur judi dan tidak bisa dinego.
Nah, Final Piala Dunia 2018 kali ini para pembaca menjagokan tim apa, Prancis atau Kroasia? Selamat nobar dimanapun berada.