JAKARTA- Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj mengapresiasi buku berjudul ‘NU Penjaga NKRI’ karya aktifis muda NU Iip Yahya yang dibedah di lt.8 Gedung PBNU, Selasa (10/4). Buku ini berisi tentang pengalaman aktifis NU ber-NU di luar negeri.
“Perjuangan Nahdlatul Ulama sejak sebelum kemerdekaan, masa kemerdekaan, hingga setelah kemerdekaan, sangat luar biasa. Namun, NU kerap kali kurang mendapat haknya. Walau demikian, NU diharapkan untuk tidak kecil hati dan minder kalau tidak dapat apa-apa,” tutur Kiai Said saat menjadi keynote speaker bedah buku ‘ NU Penjaga NKRI’ di Gedung PBNU, Selasa (10/4).
Kiai Said menambahkan NU menjaga Indonesia dalam tiga hal. Pertama, geografi. Kedua, budaya, selain menjaga Islam, NU juga berperan dalam menjaga budaya Indonesia. Ketiga, enjaga sumber daya alam. “Ada segelintir orang yang menguasai tanah jutaan hektar, sementara di pihak lain ada seseorang yang tidak memiliki tanah walau hanya sejengkal pun. Maka dari itu, NU memiliki tanggung jawab untuk menjaga pemerataan sumber daya alam,” imbuh Kiai asal Kempek, Cirebon ini.
Sementara penulis buku Iip Yahya menjelaskan bahwa buku NU Penjaga NKRI memberikan gambaran bahwa intelektual NU telah merambah dunia, banyak aktifis PCINU meliputi Asia, Afrika, Eropa dan Autsralia. Mereka, lanjutnya menceritakan pengalaman mereka be-NU di mancanegara.
“Masing-masing adalah kontinuitas NU sejak Islam diajarkan di wilayah Nusantara, lapisan intelektual NU yang aktif di seluruh dunia, sejumlah tulisan khususnya membuka ruang berkiprah sesuai bidang masing-masing, dan apa yang dilakukan NU dalam mempertahankan NKRI,” tutur Iip.
Iip berharap kehadiran buku NU Penjaga NKRI dapat mengisi kekosongan buku-buku bertema serupa sekaligus memancing diterbitkannya buku lain yang lebih lengkap.
Hadir dalam acara bedah buku NU Penjaga NKRI pembedah peneliti LIPI, Amin Mudzakir, Romo Benny Susatyo, Imdadun Rahmat, Tsamara Alatas, dan perwakilan dari penerbit kanisius.