Jakarta- PBNU melalui komunitas yang dibentuk -Pesantren Agro- menjalin kerjasama dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Desa, Pembagunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes). PBNU menginisiasi pesantren agro di berbagai daerah dengan harapan pesantren menjadi wadah yang memberikan kesejahteraan bagi warga sekitar. Saat ini ada sekitar 27 bupati yang menjalin kerjasama dibawah kordinasi PBNU dengan Kementan dan Kemendes untuk mewujudkan program swasembada jagung.
“Saya pertama akan selalu mendukung program pemerintah apapun asal untuk kesejahteraan rakyat. Nah, ini ada program 100.000 hektar akan ditanami jagung, kalau dengan NU asal untul rakyat pasti berhasil,” tutur Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan di Aula Hadratussyaikh KH. Hasyim Asyari lt.8, Gedung PBNU, Senin (19/3).
Kiai Said sempat mempertanyakan harga beberapa sayur-mayur yang melonjak harganya ketika sampai di Jakarta. Misal Kiai Said menyebut harga bawa merah dari Brebes sekitar Rp 20-30rb sampai di Jakarta harganya Rp40-50rb. “Ini tanya sebabnya ke sapa pak Menteri?” tanya Kiai Said sembari menghadap ke Menteri Pertanian yang duduk disebelahnya.
Sementara Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan tahun ini bisa menanam jagung di 100.000 hektar lahan. Pihaknya, akan menyiapkan kebutuhan mulai dari bibit dan pupuk.
“Melalui program ini kami siapkan bibit dan benihnya untuk 100 ribu hektar lahan. Jangan takut tidak laku, nanti Bulog siap menjadi garantor, karena target ini untuk kita ekspor,” jelas Amran menyakinkan.