Lampung- Berita hoaks masih sering ditemukan berseliweran di media sosial. Tanpa tabayyun dan tidak adanya cek ricek dengan mudah berita hoaks menyebar melalui media sosial mulai Facebook, Twitter, grup whatsapp dll.
Segelintir anak muda Nahdlatul Ulama yang tergabung dalam netizen NU di Lampung berkumpul dan menyusun narasi perlawanan. Bermodal sumber ilmu yakni para kiai dan ulama baik yang ada di Lampung maupun yang ada diseluruh nusantara, pemuda pemudi netizenu diberikan suntikan semangat oleh Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini.
“Rekan-rekan netizen NU Lampung saya memantau sudah mulai berkumpul dan bergerak di media sosial untuk membentuk narasi NU dan melawan hoaks,” tutur Kang Helmy saat berdialog dengan aktifis netizenu Lampung, Kamis (8/3) lalu di Pondok Pesantren Darussa’adah, Lampung Tengah.
Deklarasi perlawanan hoaks pun diserukan bersama-sama oleh para aktifis netizenu yang kebanyakan masih berstatus santri tersebut. Pemuda pemudi yang berasal dari banom NU mulai dari IPNU-IPPNU, PMII, GP Ansor semangat memekikkan perlawanan hoaks dan ujaran kebencian.
Berita hoaks dan ujaran kebencian yang banyak beredar di media digital harus dilawan karena berpotensi menimbulkan keresahan dan perpecahan. Sebab berita hoaks akan berujung pada fitnah dan ujaran kebencian menjadikan timbul rasa curiga.
Sekjen PBNU pun diminta ikut melakukan deklarasi ikut terbawa kondisi semangat anak-anak muda NU tersebut. Sembari memegang spanduk-spanduk bertuliskan melawan hoaks. Melawan hoaks berarti siap memproduksi konten fakta dan konten positif. Dengan mengisi media sosial dengan konten positif sebanyak-banyaknya dengan sendirinya akan menyingkirkan berita hoaks yang diproduksi oknum-oknum yang mempunyai tujuan tertentu.Salah satunya dengan mengisi konten