JAKARTA- Usai memberitahukan 1 ramadhan jatuh pada Kamis 26 Mei 2017 PBNU memberikan pesan menjalankan ibadah ramadhan. Bulan suci Ramadhan adalah syahrus shiyam. Bulan diwajibkannya berpuasa. Puasa adalah ibadah yang sangat istimewa.
Syariatnya telah ada sejak masa umat terdahulu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah 183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”
Bulan suci Ramadhan adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk senantiasa meningkatkan ibadah, bermuhasabah, merefleksikan diri serta terus berusaha memperbaiki kekeliruan dan kesalahan yang telah kita perbuat, disengaja atau pun tidak. Bulan Ramadhan merupakan bulan pembakaran hawa nafsu. Mari bersama-sama berlatih dan menggembleng diri untuk berjihad mengalahkan hawa nafsu diri kita sendiri.
Begitu beratnya melawan hawa nafsu tersebut, Rasulullah menyebutnya sebagai jihad akbar. Sebuah hadits menerangkan, “Kalian semua pulang dari sebuah pertempuran kecil menuju pertempuran besar. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah saw. Apakah gerangan pertempuran besar itu wahai Rasulullah? Rasul menjawab “jihad (memerangi) hawa nafsu.”
Bulan Ramadhan merupakan syahrul qur’an. Marilah kita memperbanyak membaca dan sekaligus meningkatkan kualitas perenungan makna dan kandungannya.
“Membaca saja tidak cukup, kita harus belajar untuk terus merenungkan kandungan dan makna Al-Quran agar kita tidak jatuh ke dalam pemahaman yang salah. Sebuah hadist menerangkan: ‘Akan keluar di akhir jaman kelak suatu kaum yang berusia muda dan lemah akalnya. Mereka membaca Al-Qur’an namun tidak sampai melewati tenggorokannya. Mereka berkata dengan sebaik-baik perkataan manusia, namun mereka keluar dari agama sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya’,” tutur Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj saat konferensi pers di Gedung Command Centre, Lt.5 Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (26/5).
Kiai Said menuturkan bulan Ramadhan merupakan syahrun najat, bulan pembebasan dari siksa api neraka. Marilah kita selalu berlomba-lomba meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita. Berusaha menjadi manusia yang berguna bagi kehidupan sesama. Berusaha menjadi hamba yang memiliki kesalehan ritual dan sekaligus kesalehan sosial.
Bulan Ramadhan, Lanjut Kiai Said juga merupakan syahruj judd, bulan kedermawanan. Marilah kita mengasah sensitivitas kita dengan jalan menyisihkan sebagian harta yang kita punya untuk kita bagikan, kita sedekahkan kepada saudara-saudara kita yang kurang mampu.
“Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak segenap umat Islam dan warga Nahdliyin untuk menyalurkan sedekah dan zakatnya kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdlatul Ulama ( NU CARE LAZIS-NU). InsyaAllah rezeki kita akan semakin lancar dan berkah,” pungkas Kiai Said.