JAKARTA- Nusantara Mengaji bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) melaksanakan kegiatan khataman alQuran di seluruh rumah tahanan (rutan) dan lembaga pemasyarakatan. Nusantara mengaji mengajak narapidana untuk melakukan khataman alQuran serentak dilakukan dengan jumlah peserta 57.360 warga binaan seluruh Indonesia.
“Berkat kerinduan kita dengan alQuran akan membawa bangsa Indonesia tetap aman, nyaman, tenteram, selamat dan mendapat keberkahan. Mengaji juga mendatangkan ketenangan bagi warga binaan,” tutur Inisiator Nusantara Mengaji H. A. Muhaimin Iskandar di Cipinang, Jakarta Timur Kamis (20/4).
Gelaran khataman kali ini, Cak Imin menyebut sejarah khataman terbanyak kedua setelah launching gerakan nusantara mengaji tahun lalu. Ia berharap khataman Quran ini mampu membawa keberkahan bagi warga binaan dan bangsa Indonesia secara umum.
“Kita telah menggelar 300 ribu khataman serentak tahun lalu dengan 2 juta peserta yang mendaftar. Saat itu jamaah khataman diseluruh penjuru Indonesia mampu menghatamkan 550 ribu kali,” imbuh Cak Imin yang juga Ketua Umum PKB ini.
Sementara tuan rumah Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly menuturkan apabila para narapidana mampu mengaji dengan baik, maka mereka tidak akan meninggalkan salat wajib lima waktu, begitu juga dengan puasa. Jadi, lanjutnya ini yang dilakukan adalah bagian dari revolusi mental.
“Ini program yang sangat baik sekali. Kita mau tunjukkan dunia luar bahwa anak-anak yang di dalam ini juga adalah orang-orang yang bisa mengaji, soleh, bisa menjadi warga yang taat, bisa menjadi warga yang betul-betul menjalankan agamanya dengan benar,” jelas Yasonna.
Dalam acara khataman quran warga binaan kali ini dihadiri tiga menteri kabinet kerja yakni Menristekdikti, Prof. M. Nasir, Menpora H. Imam Nahrawi, dan sebagai tuan rumah sendiri Menkumham Yasonna Laoly. Selain itu, juga hadir Rektor UIN Jakarta Dede Rosada dan jajaran Kemenkumham khususnya Dirjen Pemasyarakatan.