JAKARTA- Pancasila dan UUD 1945 adalah pernyataan kehendak seluruh rakyat Indonesia. Dimana bentuk implementasinya dalam program pembangunan yang menyeluruh, terarah dan terpadu serta dilaksanakan terus menerus.
“Maka pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil, makmur yang merata baik secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan dunia merdeka dan bersahabat,” tutur Anggota Komisi X DPR RI Helmy Faishal Zaini dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Ponpes Assulamy Langko Kec. Lingsar Kabupaten Lombok Barat Selasa (18/4).
Helmy menambahkan pada era globalisasi, bangsa Indonesia membutuhkan peran Sumber Daya Manusia (SDM) karena sangat penting dan cukup menentukan serta menjadi prioritas sendiri. Maka lanjutnya perlu merealisasikannya dengan memberikan perhatian dan pembinaan serius pada sektor intelektualitas. “Perhatian khusus adalah penekanan motivasi para kader generasi penerus bangsa untuk terus melanjutkan jenjang pendidikannya secara kontinuitas dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektualitasnya serta mampu beraktivitas secara profesional,” imbuhnya.
Ia menegaskan SDM yang terbangun dari kader penerus bangsa ini adalah kader handal yang pancasilais, output pemikiran dan aktualisasinya merupakan pengejewantahan dari nilai-nilai pancasila. Dikatakannya empat pilar kebangsaan itu ialah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 kalau singkat jadi PBNU.
“Mari terus dan tetap menjaga ukhuwah, persatuan dan kesatuan, menjaga keutuhan Pancasila dan NKRI karena Pancasila adalah dasar negara yang paling ideal untuk bangsa Indonesia yang majemuk,” tegasnya.
Sementara Tuan Guru Haji (TGH) Jamhur selaku pimpinan Pondok Pesantren Assulamy dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pengamalan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika tanpa Pancasila dan Bhinneka Tungga Ika maka dari dulu kita sudah perang dan pecah karena nilai toleransi dan semangat perbedaan tidak kita miliki.
“Tidak usah jauh-jauh kita mengambil contoh, di Desa Langko ini bahkan disamping Pondok Pesantren tempat kita berada saat ini, ada pemukiman saudara-saudara kita dari agama hindu. Bersyukur kita sebagai negara Pancasila,” tutur TGH Jamhur dalam sambutannya.
Kegiatan sosialisasi empat pilar kebangsaan ini melibatkan unsur 150 orang dari tokah masyarakat, tokah pemuda dan anggota DPRD Kab. Lombok Barat , NTB.