JAKARTA- Ketua Umum Organisasi Perempuan Nahdlatul Ulama Fatayat Anggia Ermarini meminta negara hadir dalam sendi kehidupan warga. Hal itu menanggapi peristiwa penodongan ibu menggendong bayi yang terjadi di angkutan umum T25 jurusan Rawamangun- Pulo Gebang di jembatan layang Pabuaran, Jakarta Timur.
“Negara harus hadir, bagaimana pelaku dibuat untuk tidak nyaman melakukan kejahatan. Sekarang terjadi kejahatan karena pelaku merasa nyaman bisa melakukannya,” tutur Anggia kepada www.seputarnu.com ditemui di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (10/4).
Anggia menjelaskan kehadiran negara penting dengan menyediakan sistem keamanan angkutan umum, penerangan yang cukup, dan pendidikan perempuan. Terakhir itu, lanjutnya penting agar perempuan memiliki banyak pengetahuan untuk peringatan dini (alert warning).
“Tidak kalah penting memberikan pendidikan agar para ibu mempunyai perhatian dini jika akan terjadi kejahatan. Sekarang di Jakarta masih banyak peristiswa kejahatan menimpa perempuan,” jelas tokoh perempuan muda NU ini.
Seperti diketahui video penodongan ibu-ibu menggendong bayi di sebuah angkutan umum di Jakarta Timur, Minggu (9/4) malam. Video tersebut viral di media sosial. Pelaku berhasil dilumpuhkan oleh anggota Polisi Aiptu Sunaryanto.