SIDOARJO- Sejuta warga nahdliyyin berkumpul di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (9/4) pagi. Berbondong-bondong dari segala penjuru Jawa Timur mulai dari wilayah tapal kuda, mataraman, arek-arekan hingga pantura.
Tumplek blek warga nahdliyyin memadati area stadion hingga meluber ke jalan-jalan sekitarnya. Dimulai dengan pembacaan salawat nabi dipimpin Habib Umar Assegaf dari Pasuruan tepat pukul 05.30 WIB, warga larut dalam senandung cinta Rasulullah Muhammad SAW.
Seperti biasanya meskipun acara keagamaan, lagu Indnesia raya tidak pernah ditinggalkan dalam tradisi NU. Menggelegar. Jutaan warga nahdliyyin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan dengan lagu Subhanul Wathon gubahan Almaghfurlah Mbah Wahab Chasbullah.
Istighosah ini untuk memeringati hari lahir Nahdlatul Ulama penanggalan hijriah tepat 16 Rajab dengan usia 94 tahun organisasi pengawal ahlussunnah wal jamaah an nahdliyyah. Selain juga mendoakan bangsa dan negara yang akhir-akhirnya ditimpa permasalahan tiada henti. Iya, warga NU dilarang ikut demo tapi langsung bermunajat kehadirat Sang Khaliq. Sesuai tema ‘Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nurullah’.
Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin tampak hadir. Kiai Ma’ruf menyampaikan istighosah bersama ini selain untuk memohon maaf atas diri sendiri juga memintakan maaf seluruh pemimpin negeri baik pemimpin agama, pemimpin negara, pemimpin pemerintahan, pemimpin politik, maupun pemimpin-pemimpin lain di negeri ini.
“Hari ini kita meminta ampun atas nama Bangsa. Bisa jadi kondisi negara ini kacau karena dosa-dosa kita juga,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan maklumat PWNU Jawa Timur. Maklumat dibacakan oleh Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Timur, KH. Anwar Iskandar.
Lima maklumat itu adalah :
1. Menjaga agama dari hal-hal yang bisa merusak agama baik dari keyakinan ucapan maupun perbuatan. Menjaga agama adalah kewajiban bagi seluruh nahdliyin sebagaimana dicontohkan asyalafusholih sejak zaman dulu. Menjunjung tinggi prinsip ahlussunah Wal jamaah dengan senantiasa menyebarkan Islam yang damai teduh dan mengayomi.
2. Menjaga negara dari hal-hal yang merusak atau membahayakan kedaulatan NKRI, Pancasila, UUD, Kebinekaan serta menjaga keutuhan persatuan Indonesia adalah tanggung jawab kita semua. Karena negara adalah harta paling mulia dan paling bernilai.
3. Menjaga amanah seraya menegakkan keadilan sosial adalah kewajiban seluruh pemimpin negara, agama,politik serta pemimpin ekonomi agar bangsa ini terhindar dari kesenjangan sosial.
4. Menjaga umat agar bangsa ini bermartabat terhormat dan bernilai di hadapan Allah.
5. Menjaga persatuan, kedamaian, keamanan, ketertiban serta instrospeksi diri.