JAKARTA- Pengurus Cabang Istimewa (PCI) NU Belgia berikthiar mewujudkan Masjid Indonesia sebagai icon di pusat Eropa, Kota Brussels, Belgia. Masjid tersebut akan digunakan sebagai islamic centre sebagai media untuk terus mendakwahkan islam nusantara ke dunia internasional.
Saat ini bangunan yang akan dijadikan Masjid Indonesia sudah dibeli PCINU Belgia. Namun belum bisa digunakan karena belum mendapatkan izin warga sekitar.
“Warga Belgia masih islamphobia, mereka masih menganggap masjid tersebut sama dengan islam Timur Tengah. Padahal disekitarnya sudah ada Bangladesh Islamic Centre, Pakistan Islamic Centre tapi kita belum diizinkan,” jelas Pengurus PCINU Belgia, Lucky Nugroho di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (22/2).
Meskipun demikian, lanjut Lucky pihaknya tidak putus asa dan mencari dukungan, salah satunya ke PBNU agar dakwah islam Indonesia yang moderat dan santun sampai kepada warga Eropa khususnya warga Belgia. Tidak hanya itu, ia menceritakan rekening untuk menampung donasi pembelian masjid juga di blokir oleh bank karena dicurigai untuk kegiatan radikalisme.
Ia menceritakan perjuangan pembelian bangunan dua lantai yang akan dipakai Masjid Indonesia tersebut. Mulai mencari lokasi, penggalangan dana hingga mengurus izin. “Kita mulai patungan dan menyisihkan uang bea siswa serta meminta donatur pengusaha hijab, pengusaha makanan dan pengusaha asal Indonesia lainnya hingga cukup untuk membeli bangunan,” tutur Lucky yang mengurus izin masjid Indonesia.
Lucky menegaskan sudah saatnya Indonesia mempunyai masjid di pusat Eropa dan mengkampanyekan islam Indonesia ala nusantara. “Menurut saya sudah saatnya Indonesia punya icon di Pusat Eropa,” tegas Lucky.