JAKARTA- Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Indonesia menggelar diskusi publik bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan USAID bertempat di Aula lt.8 PBNU. Tampak Wakil Ketum PBNU Prof. Dr. Maksoem Makfoedz, Sekjen PBNU DR. H. A. Helmy Faishal Zaini dan hadir Ketua KPK Agus Raharjo serta perwakilan dari USAID.
Dalam sambutannya Sekjen PBNU menyampaikan tema seminar yang diambil mengingatkan pada sebuah hadist Nabi yang berbunyi ‘Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China’. Ia juga menyampaikan bahwa kesenjangan sosial menjadi salah satu sebab masih terjadinya korupsi.
“Tema ini sesuai dengan sabda Nabi. Dan dalam Alquran ada ayat yang mengingatkan agar kekayaan tidak berputar-putar pada segelintir orang saja,” tutur Kang Helmy dalam sambutan membuka seminar bertema
‘Mencegah dan Memberantas Korupsi: Belajar dari Hongkong’ di Gedung PBNU, Senin (20/2).
Pria asal Cirebon ini menyebutkan data 85 persen kekayaan di Indonesia berputar pada 5 persen penduduk Indonesia. Dan 95 persen penduduk Indonesia kebagian sisa kekayaan Indonesia. “Gini rasio mendekati angka 1, kesenjangan semakin lebar,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan peluncuran Pusat Kajian dan Pendidikan Anti Korupsi UNU Indonesia.