JAKARTA- Akhir-akhir ini dunia sosial media dipenuhi dengan ujaran kebencian. Lebih mengagetkan lagi, kalangan ulama yang menjadi sasaran kebencian mulai dari KH. Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), KH. Ma’ruf Amin, hingga Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj.
Kasus karyawan PT Adhi Karya, Pandu Wijaya yang ngehitz dimana ia menulis kata-kata ‘khusus’ untuk Gus Mus di Sosmed. Gus Mus tidak lantas marah, justru langsung memaafkan bahkan tidak merasa dilecehkan ditempat umum begitulah ulama berakhlak dan ilmu tinggi. Barisan Serba Guna (Banser) GP Ansor dan warga nahdliyyin yang tidak terima.
Akhirnya Pandu Wijaya silaturahim ke ndalem Gus Mus di Komplek Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah dan diterima langsung beliau dengan senyum khasnya. Dari pertemuan tersebut, Gus Mus terperangah bagaimana bisa anak-anak yang jauh dari kesan sangar, berandalan dan brutal bisa tega memperburuk citra diri mereka sendiri di sosmed. Gus Mus pun semakin bertanya-tanya tentang ‘kesaktian’ sosmed ini. Gus Mus lantas memberikan nasihat dan panduan kepada khalayak khususnya pemuda agar tidak terjebak di dunia maya.
Seputarnu.com menukil dari akun facebook Gus Mus, berikut 6 nasihat menggunakan sosial media yang diunggah Ahad (27/11):
1. Menata kembali niat kita dalam menggunakan dan memanfaatkan sosial media (Sosmed)
2. Berhati-hati dan waspada beraktifitas di ‘Dunia Maya’ yang ~kita tahu~ penuh tipuan
3. Jangan mudah tergiur dengan tampilan-tampilan menarik, biasakan tabayun dan meneliti rekam-jejak.
4. Jangan tergesa-gesa membaca dan membagikan bacaan
5. Usahakan sekali-kali kopi darat (KopDar), agar bisa melihat manusia dalam penampilan nyatanya.
6. Ingat sabda Rasulullah SAW, “Innamal a’mãlu binniyãt… alhadits” dan “Min husni Islamil mar-i tarkuhu mã lã ya’ni”.