JAKARTA- Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj akan memperjuangkan Presiden RI keempat Almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan nasional. Gus Dur dinilai mampu menjaga keutuhan NKRI di era reformasi sedang berjalan.
“Apa saja jasanya yang paling penting menjaga keutuhan NKRI saat menjabat Presiden RI meskipun hanya 23 bulan. Jadi waktu kunjungan ke luar negeri yang diberitakan plesiran sama media menghabiskan APBN itu nyatanya melobi negara-negara asing agar tidak mengganggu Indonesia,” tutur Kiai Said saat ceramah acara Tahlil Akbar untuk Pendiri dan Pahlawan Bangsa di Halaman Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (24/11) malam.
Kiai Said menceritakan ketika kunjungan ke Amerika Serikat dan Australia bilang agar tidak membantu Papua jika ingin merdeka. Ketika ketemu negara Eropa dan Timur Tengah bilang agar tidak membantu Aceh jika minta bantuan untuk merdeka.
“Wal hasil NKRI utuh negara luar tidak ada yang mengganggu kedaulatan Indonesia. Riau saat itu juga ingin merdeka,” kata Kiai Said memberikan kesaksian jasa Gus Dur saat Indonesia di fase krisis.
Untuk itu, Kiai Said mengatakan warga NU pernah merasakan getir sakit ketika Presiden RI Ketiga Gus Dur diturunkan ditengah jalan. Ia menghimbau masyarakat agar memberikan kesempatan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo selama satu periode hingga 2019.
“NU pernah mengalami getir dan terluka ketika Gus Dur diturunkan. Jangan pernah lagi ada Presiden di Indonesia yang diturunkan di tengah jalan,” imbau Kiai berkacamata itu.
Kecuali, lanjutnya presiden terbukti melanggar konstitusi. “Iya kecuali benar-benar terbukti melanggar Undang-undang Dasar 1945,”tegas Kiai Said.