JAKARTA- Ketua Umum PBNU Prof.Dr. KH. Said Aqil Siroj menceritakan jargon terkenal Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari yaitu hubbul wathin minal iman. Ketika mencari ilmu di tanah haramain, Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari selalu berdoa agar Indonesia segera diberikan kemerdekaan.
“Setiap berada ditempat mustajab (Multazam) Mbah Hasyim selalu berdoa agar Indonesia diberikan kemerdekaan dari penjajah. Sampai-sampai ada penulis Arab Sayyid Mohammad Hasan Syihab yang menyebutkan bahwa Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari adalah peletak dasar kemerdekaan Indonesia,” kata Kiai Said dalam ceramah Tahlil akbar untuk Pendiri Bangsa dan Pahlawan Indonesia di Halaman Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (24/11).
Kiai Said menambahkan tahun 1914 Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pulang ke Indonesia pertama yang dipikirkan adalah menyatukan islam dengan nasionalisme. Negara Timur Tengah bergejolak karena tidak memiliki konsep islam dan nasionalisme.
“Sehingga Mbah Hasyim membuat jargon hubbul wathon minal iman, cinta tanah air sebagian dari iman. Gejolak di Timur Tengah seperti Irak, Suriah, Afghanistan mustahil dalam waktu 10 tahun kedepan bisa damai tanpa menanamkan konsep hubbul wathon minal iman,” imbuh Kiai Said bangga menceritakan pendiri NU tersebut.
Selain itu, Kiai Said juga menceritakan keputusan Muktamar NU tahun 1936 di Banjarmasin tentang bentuk negara. Pada saat itu, lanjutnya peserta muktamar para kiai dengan pakaian khas dengan sarung dan kopiah serta pakai bakiak.
“Muktamar 1936 Banjarmasin dengan peserta kiai pakai bakiak, sarungan, baju koko dan kopiah membuat keputusan Indonesia jika merdeka sebagai negara darussalam bukan darulislam. Sebelum merdeka para kiai berdasarkan kitab fiqh sudah memikirkan masa depan, kita hanya melanjutkan,” tutur pengasuh Pesantren Atsaqofah, Ciganjur ini.
Tampak Wakil Rois Aam KH. Miftahul Akhyar, Sekjen PBNU, H.A. Helmy Faishal Zaini, Habib Ali Bahar. Selain itu juga hadir dalam acara tersebut perwakilan TNI, Polri dan ratusan jamaah warga Nahdliyyin.