JEMBER- Sekretaris Jenderal PBNU H. Helmy Faishal Zaini memaparkan kondisi muslimin di percaturan global dan nasional.
“Saat ini Indonesia berada di tengah ketidakpastian global baik geo-politik, teknologi, politik dan ekonomi. Kondisi global semakin memanas, politik dunia tidak menentu,” jelas Kang Helmy
Hal itu disampaikan di Konferensi Internasional Pembangunan Islami ke-3 di Universitas Jember, Jember pada Kamis (22/9). Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir sebagai panelis.
Sekjen PBNU melanjutkan dari indeks kemakmuran Indonesia berada di urutan ke 69 dari 142 negara. Dimana, lanjutnya penduduk mayoritas di Indonesia adalah muslim dengan prosentas mencapai 88 persen.
“Mayoritas dalam hal kuantitas dan minoritas dalam hal kualitas. Rata-rata penduduk Indonesia berpendidikan rendah,” imbuhnya.
Hal itu berdampak ke sektor ekonomi dimana tidak ada satu CEO di perusahaan terbesar di Indonesia. Perusahaan yang memiliki kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia diluar BUMN.
“Untuk itu saat ini PBNU membuat terobosan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi dengan meluncurkan kartaNU dan ekartaNU. Kami ingin membantu beban tugas pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat,” tegas Mantan Menteri PDT ini disambut tepuk tangan peserta.