JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengecam pelaku pembakaran delapan vihara di Tanjungbalai, Sumatera Utara. PBNU meminta aparat segera menangani secara serius permasalahan yang terjadi.
“PBNU mengutuk tindakan pembakaran rumah ibadah di Tanjungbalai apapun alasannya. Kami meminta aparat segera mengusut tuntas dalang peristiwa tersebut,” kata Sekretaris Jenderal PBNU, H. Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Minggu (30/7).
PBNU, lanjut Kang Helmy menghimbau umat islam di Medan dan sekitar tidak terprovokasi. Ia meminta semua pihak mengedepankan kerukunan dan persatuan.
“PBNU mengajak seluruh pihak untuk terus membangun kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Dan mengingatkan dasar negara yang bhineka tunggal ika,” jelas Kang Helmy.
Seperti diketahui terjadi pembakaran vihara di Tanjungbalai, Sumut, Jumat (29/7) malam yang dipicu salah paham antar umat. Seorang warga etnis Tionghoa berinisial M (41 tahun) dikabarkan menegur pengurus Masjid itu agar mengurangi volume pengeras suara. Namun teguran tersebut menyinggung petugas yang secara tidak sadar menyulut emosi pengurus dan warga.