JAKARTA- Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah mengancam akan menyerang negara-negara Asia Tenggara salah satunya Indonesia dan Malaysia, Singapura serta Filipina. Ancaman dalam bentuk video tersebut oleh ISIS disebarkan di dunia maya.
“Mei lalu, kami menggelar forum international ISOMIL. Kami ingin Indonesia menjadi penggerak sekaligus pelopor bagi perdamaian di dunia,” tutur Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (21/7).
Helmy menjelaskan acara ISOMIL digelar Indonesia untuk memperlihatkan bahwa kehidupan beragama di Indonesia bisa berdampingan dengan semua suku, agama dan golongan tanpa ada gesekan atau pertikaian di antara anak bangsa.
“Ambil contoh, di Indonesia ada Candi Borobudur sebagai simbol keagamaan orang Buddha, namun tidak pernah menjadi masalah di tengah umat muslim yang mayoritas. Dengan adanya Isomil tersebut secara tidak langsung kita ingin mengimpor pemikiran dan cara keberagamaan orang Indonesia ke luar sehingga bisa menjadi rule model bagi negara-negara lain dalam mengaplikasikan keberagamaannya,” jelas Helmy.
Helmy menegaskan ancaman ISIS perlu disikapi secara serius oleh semua pihak. Menurutnya perang melawan terorisme bukanlah sesuatu yang main-main, tapi betul sungguh-sungguh untuk dilaksanakan. Peran para ulama dan pemimpin agama di Indonesia sendiri terus memberi edukasi kepada para umat dan warga bahwa cara-cara yang dilakukan kelompok teroris itu bukanlah cara orang yang beragama.
“Karena agama Islam itu menjunjung tinggi kemanusiaan, sementara yang dilakukan kelompok terorisme itu menistakan kemanusiaan. Bom bunuh diri itu juga bukan bagian dari jihad, tetapi sesat,” tegasnya.