JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menginstruksikan kepada jajaran Pengurus Wilayah NU (PWNU) dan Pengurus Cabang NU (PCNU) serta warga nahdliyyin untuk menyelenggarakan shalat ghaib dan tahlilan. Hal itu ditujukan untuk korban yang meninggal dalam bencara longsor dan banjir yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Purworejo, Kebumen, Banyumas, Solo, Rembang, Banjarnegara, Kendal, Sragen, Purbalingga, Sukoharjo, Wonosobo, Pemalang, Klaten, Magelang, Wonogiri, Cilacap dan Karanganyar.
“PBNU turut berduka atas bencana longsor dan banjir yang menimpa warga di daerah Purworejo, Kebumen, Banyumas, Solo, Rembang, Banjarnegara, Kendal, dan sekitarnya. PBNU menginstruksikan untuk melaksanakan shalat Ghaib dan Tahlil,” tutur Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Ishfah Abidal Aziz di Gedung PBNU, Jakarta, (20/6).
Lebih khusus, lanjutnya PBNU secara mendalam mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya Ketua Ranting NU Sampang, Kebumen yang meninggal dalam musibah tersebut. “PBNU turut berduka atas meninggalnya Kiai Mairin yang wafat dalam musibah tersebut, semoga diampuni segala dosa dan diterima di Sisi Allah SWT,” imbuh Pria asal Madiun ini.
Seperti diketahui Hujan dengan intensitas tinggi sepanjang Sabtu (18/6) mengakibatkan wilayah di Jawa Tengah selatan mengalami banjir dan tanah longsor. Banjir dan longsor yang terjadi di 16 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah hingga saat ini BNPB mencatat korban meninggal 35 orang, 26 orang hilang.