JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah (LFNU) sore ini sedang mengamati penampakan bulan sebagai tanda awal bulan ramadhan. Terkait waktu pengamatan jelang masuk waktu magrib.
PBNU memakai metode rukyatul hilal dalam menentukan 1 ramadhan. Rukyatul hilal adalah metode dalam menentukan awal bulan dengan melihat bulan sebagai patokan.
Lantas apa tanda awal bulan? Tidak lain jika bulan terlihat lebih dari 2 derajat. Jika tidak terlihat maka istikmal atau menyempurkan jumlah hari 30 hari dalam bulan syakban. Hal itu sesuai dengan hadis Rasulullah SAW :
” Jangan kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal, dan jangan berbuka sampai melihatnya lagi, jika bulan tersebut tertutup awan, maka sempurnakan bulan tersebut sampai tiga-puluh.”(HR Muslim).
Para petugas rukyatul hilal sebelumnya di sumpah untuk menghasilkan kesaksian yang valid jika terlihat dikatakan terlihat, jika tidak maka bulan tidak terlihat. Beberapa titik yang dipantau antara lain Jakarta, Pangandaran, Gresik, Lamongan dan Surabaya serta daerah lain.