JAKARTA- Nahdlatul Ulama kembali memberikan kontribusi yang nyata bagi perdamaian dunia melalui konferensi islam moderat Nahdlatul Ulama 9-10 Mei 2016 di Jakarta Convention Centre, Jakarta. NU memiliki pengalaman nyata dalam penanganan konflik baik konflik lokal maupun internasional seperti Afghanistan.
Dalam konferensi International Summit of The Moderate Islamic Leaders (ISOMIL) dilahirkan kesepakatan berupa ‘Deklarasi Nahdlatul Ulama’. Sikap pro aktif NU untuk perdamaian dunia pun mendapatkan apresiasi dunia internasional.
“Alhamdulillah ulama dunia terutama Timur Tengah menerima gagasan NU dalam ISOMIL NU untuk menularkan islam nusantara. Dari Lebanon, Afghanistan dan Tunisia warga negaranya ingin menjadi anggota NU bukan WNI yang ada disana,” tutur Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj usai penutupan ISOMIL kepada wartawan di JCC, Jakarta, Selasa (10/5) kemarin.
Penutupan ISOMIL Selasa (10/5) kemarin meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Raut wajah dan ekspresi ulama-ulama dunia tersebut tampak bahagia dengan hasil Deklarasi Nahdlatul Ulama. Salah satu ulama dunia yakni Wakil Mufti (wakil ketua MUInya) Lebanon Syeikh Amin Al Kurdy menyatakan baru menyadari perlunya membuat sebuah wadah organisasi perkumpulan ulama seperti NU.
“Untuk itu nanti kami usulkan untuk mengadopsi NU di Lebanon dengan konsep islam nusantaranya. Disini dengan mayoritas muslim tapi tidak memarjinalkan minoritas, saya secara personal siap mensupport,” kata Syeikh Amin dengan ekspresi senyum lebar.