JAKARTA- Para pelajar Indonesia menggelar dialog perdamaian dunia di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (29/4). Perdamaian dunia di kalangan pelajar diinisiasi oleh Pimpinan Pusat IPNU dengan mengundang 20 organisasi pelajar dan pemuda.
“Kondisi Indonesia alhamdulillah punya ulama yang nasionalis, nasionalis yang ulama yakni pendiri NU Hadratussyeikh KH. Hasyim Asy’ari. Perbedaan nasionalis di Timur Tengah tidak bisa bersatu dengan ulama karena nasionalisnya berasal dari barat sementara Indonesia nasionalisnya religius,” ujar Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj saat menjadi keynote speker dalam dialog perdamaian dunia di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (29/4).
Kiai Said menyinggung ISIS yang menurutnya mencoreng Islam. PBNU, lanjutnya mengeluarkan konsep islam nusantara dimana islam yang toleran dan moderat.
“Kerjaannya hanya ada dua takfir dan tadrib mengkafir-kafirkan dan mengebom Demi Allah bertentangan dengan Islam. Islam nusantara itulah yang digaungkan islam yang bisa berdampingan dengan budaya,” tegas Kiai Said.
Hadir sebagai narasumber dari negara sahabat antara lain Abbas Mohammed Ahmad Abbas dari Sudan, Dr Maadi Naser Al-Humiwel dari Arab Saudi, dan Brian Lee dari Korea.