JAKARTA- Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini mengajak seluruh jam’iyyah NU untuk melakukan refleksi dengan menggali spirit sejarah yang dilakukan oleh para pendiri NU. Salah satu gerakan fenomenal yang pernah dilakukan adalah membentuk Komite Hijaz yang dipimpin langsung oleh salah satu pendiri NU, KH. Abdul Wahab Hasbullah (Mbah Wahab).
Komite Hijaz mempunyai visi tidak lain menentang penguasa hijaz yang dipimpin seorang Raja Saud, seorang Nejad beraliran wahabi. Dimana kala itu mengeluarkan kebijakan mazhab tunggal wahabi yang berlaku untuk muslim yang masuk ke area hijaz.
“Mbah Wahab kala itu sudah memiliki pandangan yang jauh ke depan sekaligus jernih bahwa kelak Saudi Arabia, utamanya situs bersejarah di Mekkah, akan dikapitalisasi oleh penguasanya. Dan memang saat ini terbukti, yang terjadi adalah komersialisasi ibadah. Wisata ibadah yang lebih mengedepankan hingar bingar kapitalisme,” kata Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (22/4).
Kang Helmy mengatakan sesungguhnya yang menjadi keresahan utama kala itu adalah ancaman “pemutusan batin” antara umat muslim dengan panutannya: Nabi Muhammad SAW. Situs bersejarah, lanjutnya termasuk makam nabi Muhammad diancam akan dibongkar. “Namun sejarah mencatat, hanya umat muslim dari Indonesia—melalui komite hijaz—yang berani menyampaikan keberatannya terhadap kebijakan Ibnu Saud tersebut,” tuturnya.
Dan sekarang, Kang Helmy menambahkan momentum membentuk Komite Hijaz jilid II. Ia mengemukakan dua alasan yakni pertama, merespon kapitalisasi ibadah haji yang tercermin dalam pembangunan sekitaran area ka’bah yang cenderung mereduksi nilai-nilai filosofis ketawadukan ibadah haji. Dan kedua, mendiplomasikan untuk mencegah segala usaha dalam rangka penghancuran artefak sejarah yang ada di Mekkah dan Madinah.
“Dua hal di atas adalah dua hal utama di samping hal-hal lain semisal perbaikan tata kelola haji dan juga penataan sistem manajemen ibadah haji. Sudah saatnya membentuk komite hijaz II yang dimotori oleh PBNU sebagaimana yang telah dilakukannnya pada 90 tahun yang lalu,” tegas bapak dua anak ini.