Tiongkok- Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj membagi keberhasilan ulama Indonesia membumikan islam moderat di Indonesia ke muslim yang ada di Tiongkok. Hal itu disampaikan kepada muslim Tiongkok saat memenuhi undangan komunitas muslim Tiongkok. Kedatangan Ketum PBNU dan rombongan disambut hangat oleh Kepala Direktorat Urusan Agama Pemerintah Tiongkok Wung Zuoan dikantornya, Beijing, Tiongkok.
“Saya turut bersedih dengan adanya konflik di Timur Tengah yang tidak kunjung selesai, mungkin kita merasa perlu adanya tukar menukar pandangan seperti ini, untuk menyamakan persepsi. Demi terwujudnya Islam yang damai, moderat, toleran, anti radikalisme dan terorisme,” tutur Kiai Said di Beijing, Tiongkok, Rabu (20/4).
Kiai Said menambahkan kondisi radikalisme dan terorisme perlu diantisipasi karena hal itu bisa terjadi dimana saja. Menurut Kiai Said cara yang mujarab untuk mengantisipasi gerakan terorisme dan radikalisme adalah pendidikan.
“Fenomena munculnya ekstrimisme dimana-mana pasti ada, walaupun kecil jumlahnya tetap harus di waspadai. Dan salah satu cara agar Islam tetap moderat dan tidak ekstrim adalah dengan jalan pendidikan,” imbuh Kiai Said.
Pada pertemuan itu Ketum PBNU juga menyampaikan undangan kepada ulama Tiongkok untuk hadir dalam acara Internasional Summit of Moderate Leaders (ISOMIL) yang akan diselenggarakan pada 9 Mei 2016 di Jakarta. “Saya mengundang ulama Tiongkok untuk hadir dalam acara internasional summit of moderate leaders di Jakarta Mei mendatang,” tutur Kiai Said disambut baik komunitas muslim Tiongkok.
Sementara Kepala Direktorat Urusan Agama Tiongkok, Wong Zuoan menjelaskan kondisi muslim di Tiongkok. Wong menuturkan muslim di Tiongkok sekitar 23 juta orang dimana mayoritas berasal dari suku minoritas yang kebanyakan tinggal di daerah barat Tiongkok.
“Namun seiring perkembanganya ada juga saat ini tinggal di bagian timur. Disini juga pesantren nasional tepatnya di Beijing yang di dirikan oleh asosiasi Islam Tiongkok. Selebihnya ada 9 pesantren yang tersebar di kota lain,” jelas Wong kepada Ketum PBNU.
Tujuan pesantren, lanjutnya untuk mencetak generasi penerus dalam dakwah islam di Tiongkok. “Dimana salah satu tujuan di dirikanya pesantren adalah untuk penguatan pendidikan keislaman dan mempersiapkan imam sebagai penerus perjuangan islam di Tiongkok,” tutup Wong.
Dalam kunjungan ke Tiongkok kali ini Prof Dr. KH. Said Aqil Siroj di dampingi oleh beberapa pengurus PBNU H. Bina Suhendra (Bendum PBNU), H. Eman Suryaman (Ketua PBNU), Muhammad Said Aqil (Wasekjen PBNU, Hj. Nurhayati Said Aqil (Ketua PP Muslimat) dan Muhammad Sofwan (Tenaga Ahli Ketum PBNU). (Erce/SD)