MEDAN- Rais Aam PBNU Dr. KH. Ma’ruf Amin memberikan pedoman kepada peserta Rakernas Lembaga Perekonomian NU. Ada lima prinsip usaha yang wajib dijadikan pedoman bagi LPNU.
“Lima prinsip usaha, Sidqu (kejujuran), al amanah (memenuhi janji), attaawun (saling membantu), al adla (adil), dan istiqomah (konsisten). Semoga rapat kerja ini dapat menghasilkan hal positif untuk kebangkitan perekonomian NU yang berarti kebangkitan ekonomi bangsa,” tutur Kiai Ma’ruf di depan ratusan peserta Rakernas LPNU di Medan, Sumut, Sabtu (2/4).
Kiai Ma’ruf mengingatkan untuk selalu melakukan perbaikan-perbaikan di semua bidang. “Perlu menjaga Ghirah nahdliyyah, ghirah islahiyyah (semangat perbaikan) dan memperbaiki perekonomian,” imbuh Kiai Ma’ruf.
Cicit ulama nusantara Syekh Nawawi Albantani itu mengingatkan kepada pengusaha NU agar tidak an sich melakukan usaha yang komersial saja. Beliau juga menyarankan agar LPNU membentuk inkubasi bisnis di setiap wilayah untuk menyemai bibit pengusaha NU.
“Pengusaha yang kuat di NU perlu melakukan permbedayaan kepada umat, perlu ada pusat inkubasi di titik-titik seluruh Indonesia, sektor komersial dan sektor voluntary. NU melalui LazisNu dan Lembaga wakaf dan pertanahan (LWP) sedang mengumpulkan dana sukarela untuk keperluan umat. Kita abdikan untuk bangsa,” saran Rais Aam kepada pengusaha NU.
Dalam pembukaan Rakernas tersebut hadir Plt. Gubernur Sumatera Utara H. Tengku Erry Nuradi, Ketua MUI Sumut, Buya Ali Akbar Marbun serta tamu undangan lainnya. Dalam kesempatan tersebut Sekjen PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini memberikan kartu anggota NU kepada Plt Gubernur Sumut. Pembukaan rakernas pun ditandai dengan pemukulan gendang sembilan serta pengulosan Rais Aam PBNU, Ketum PBNU dan Sekjen PBNU.