JAKARTA- Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj memberikan kartu anggota kehormatan Nahdlatul Ulama (kartanu) kepada Presiden Joko Widodo disaksikan Rais Aam PBNU Dr. KH. Ma’ruf Amin saat diundang ke istana negara pada Kamis (1/4) pagi. Iya, PBNU sedang mengembangkan kartanu yang memiliki manfaat lebih bagi warga nahdliyyin.
“Presiden Jokowi tidak serta merta menjadi anggota NU dengan menerima kartanu karena beliau bisa menerima kartu sejenis dari organisasi lain. Itu hanya menunjukkan kedekatan Presiden Jokowi dengan NU,” tutur Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/3).
Kang Helmy- panggilan akrab Sekjen PBNU- menuturkan pihaknya sedang menyiapkan kartanu dengan berbagai macam fitur yang bisa digunakan oleh warga nahdliyyin.
Pihaknya sedang mengembangkan kartanu dengan fungsi sebagai keanggotaan, e-payment dan amal usaha yang bisa dinikmati warga nahdliyyin.
“Kartanu sendiri akan dilaunching akhir Mei 2016 ini. Kartanu memiliki tiga jenis yakni Silver, Gold dan Platinum yang memiliki manfaat yang berbeda satu dengan lainnya. Intinya gotong royong dari warga NU kembali ke warga NU,” imbuh Pria asal Cirebon itu.
Selain menyerahkan kartanu, agenda utama pertemuan dengan Presiden Jokowi adalah untuk mengundang perhelatan internasional yakni International Summit of the Moslem Moderate Leader (Isomil). Acara tersebut akan dihelat pada 9 Mei bertempat di Jakarta convention Centre (JCC), Jakarta.
“Kedatangan kami ntuk melaporkan bahwa NU akan mengadakan International Summit of the Moslem Moderate Leader yaitu pemimpin-pemimpin Islam moderat seluruh dunia. Perhelatan tersebut akan membahasan masalah radikalisme dan terorisme,” tutur KH. Ma’ruf Amin.
Dia menambahkan, rencananya dalam perhelatan tersebut akan dihadiri pemimpin-pemimpin Islam moderat di seluruh dunia. “Ini momentum besar untuk menyampaikan sikap terhadap terorisme dan radikalisme yang rencananya akan dihadiri perwakilan ulama dari 40 negara,” tukas Ketua MUI itu.