JAKARTA- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi NU (PTNU) menyelenggarakan simposium dan Musyawarah Nasional (Munas) ke 5 pada 28-29 Maret 2016 di Jakarta. Simposium dan Munas BEM PTNU ke 5 kali ini mengangkat tema kekinian yakni ‘Menjawab Tantangan MEA Melalui Peningkatan Kualitas SDM PTNU’.
Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj pun didapuk untuk memberikan arahan kepada ratusan peserta yang berasal dari seluruh nusantara. Kiai Said berpesan agar PTNU tidak meninggalkan nilai-nilai luhur pesantren.
“Perguruan tinggi harus mengadopsi nilai-nilai luhur pesantren. Mulai dari kejujuran, kegigihan, dan khazanah keilmuan yang multidimensi,” tutur Kiai Said disambut tepuk tangan riuh peserta di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (28/3).
Sementara Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir secara resmi membuka simposium dan Munas PTNU. Ia menitipkan agar selalu beradaptasi dengan perubahan zaman yang sangat cepat.
“PTNU punya kelebihan yakni nilai-nilai luhur pesantren yang tidak dimiliki oleh perguruan tinggi umumnya. dengan mengucapkan bismilillahirrahmanirrohim simposium dan Munas ke 5 BEM PTNU resmi dibuka, selamat bermunas semoga muncul ide-ide cemerlang,” tuturnya.
Hadir dalam acara tersebut Sekjen PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini, Sekretaris LPTNU Lukmanul Khakim dan tokoh nasional lainnya.
