JAKARTA- Lembaga Kesehatan Nahdlatul UIama (LKNU) menampik tudingan mendukung propaganda untuk memperjuangkan pengakuan eksistensi Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). LKNU sebagai lembaga di bawah naungan PBNU tunduk dan taat pada sikap dan keputusan PBNU.
“Termasuk di dalamnya terkait sikap PBNU yang menyatakan bahwa LGBT merupakan perilaku yang mengingkari fitrah manusia. LKNU sama sekali tidak masuk dan atau melibatkan diri dalam agenda-agenda kampanye dan propaganda untuk memperjuangkan pengakuan eksistensi LGBT,” Kata Ketua LKNU Hisyam Said Budairy saat konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (5/3).
Hisyam menegaskan terkait logo LKNU dalam salah satu alat kampanye Global Fund hanya pencatutan pihak tidak bertanggung jawab. Menurutnya saat itu yang disodorkan hanya dummy tidak untuk disebarluaskan karena LKNU menolak dengan keras. “LKNU meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolitisasi dan memanfaatkan kerjasama yang dibangun dengan LKNU untuk kepentingan-kepentingan tertentu,” imbuhnya.
Meskipun demikian, lanjutnya LKNU mengaku menjadi salah satu mitra program Global Fund untuk penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
“Kami perlu jelaskan bahwa kemitraan program ini dijalankan dalam konteks penanggulangan. Dalam program ini, upaya upaya pencegahan dan pendampingan dilakukan LKNU terhadap komunitas dampingannya, termasuk di dalamnya orang dengan HIV/AIDS (ODHA),” tegasnya.
Ditegaskannya, pemahaman akan prinsip-prinsip kemanusiaan yang universal menjadi landasan LKNU untuk tidak membatasi interaksi dengan kelompok atau komunitas tertentu.
“Terhadap kelanjutan kemitraan program dengan Global Funs, serta mengacu pada sikap resmi PBNU, LKNU siap me-review poin-poin kerjasama yang telah disepakati sebelumnya,” tegas Hisyam.