JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menjalin kerjasama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (23/2). Nota kesepahaman kedua pihak langsung diteken Ketua Umum PBNU Prof. Said Aqil Siroj dengan Kepala Perpusnas Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si bertempat di Auditorium Lantai 8 Gedung PBNU.
Kiai Said berharap PBNU bisa memaksimalkan kerjasama dalam hal digitalisasi perpustakaan NU serta peningkatan kompetensi pustakawan. Menurutnya sebagai organisasi, NU yang sudah berusia 90 tahun banyak menyimpan manuskrip karya ulama nusantara yang perlu dipublikasikan secara digital.
“Perpustakaan PBNU banyak menyimpan manuskrip dan karya ulama Nusantara dalam bentuk buku yang bisa digitalisasi sehingga bisa dipelajari banyak kalangan. Mulai dari membahas masalah hukum sholat hingga kebangsaan yang masih relevan dengan kondisi saat ini,” tutur KH. Said Aqil Siroj saat MoU dengan Perpusnas di Gedung PBNU, Jakarta Selasa (23/2).
Selain itu, Kiai Said menambahkan bersyukur bisa kerjasama dengan Perpusnas dimana banyak koleksi ulama nusantara yang perlu dipublikasikan. Kiai pesantren, lanjut Kiai Said banyak yang menulis kitab, namun karena keterbatasan akses tidak diterbitkan.
“Oleh karena itu, semoga kerjasama ini bisa membantu penyebarluasan karya ulama nusantara yang banyak menemukan konteksnya,” tutur Kiai asal Cirebon ini.
Adapun ruang lingkup yang menjadi kesepahaman bersama PBNU dengan Perpusnas RI ada 10 poin, antara lain:
a. Pemanfaatan Sumber Daya Informasi koleksi untuk kepentingan pendidikan dan penelitian;
b. Pengembangan perpustakaan digital berbasis koleksi Islam;
c. Pengembangan minat baca;
d. Penyelenggaraan pertemuan ilmiah dan publikasi;
e. penyerahan hasil terbitan;
f. Promosi setiap kegiatan melalui jaringan media yang dimiliki
g. preservasi bahan perpustakaan untuk kepentingan pembangunnan perputakaan digital;
h. peningkatan kompetensi SDM melalui pendidikan pelatihan
i. pemanfaatan fasilitas untuk kepentingan kegaitan; dan
j. perluasan jejarigan perpustakaan lingkup nasional dan internasional
Hadir dalam MoU ini, Ketua RMI PBNU, KH Abdul Ghaffar Rozien, Bendahara Umum PBNU H Bina Suhendra, Wakil Sekjen PBNU Ishfah Abidal Aziz, serta Kepala Perpustakaan PBNU H Syatiri Ahmad.