JAKARTA- Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWP NU) menggandeng Bank Tabungan Negara (BTN) memperkenalkan program Gerakan Wakaf Uang Sejuta Nahdliyyin (Gerwaku Sena). Gerwaku Sena merupakan salah satu implementasi program perekonomian kerakyatan PBNU sebagai amanat muktamar ke 33 di Jombang.
“Potensi NU luar biasa dengan 80 juta anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. NU akan terus menggerakkan usaha skala kecil dan besar, komersial terutama yang berbasis di sekitar masjid dengan memanfaatkan wakaf dan zakat,” tutur Rais Aam PBNU Dr. KH. Ma’ruf Amin memberikan pidato saat launching Gerwaku Sena di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (01/02).
Kiai Ma’ruf yang juga cicit ulama nusantara Imam Nawawi Al Bantani menambahkan wakaf uang salah satu paradigma NU yang dikembangkan yakni melakukan perbaikan yang berkelanjutan secara aktif. “Perbaikan yang dilakukan secara aktif baik ekonomi, sosial dan organisasi seperti Gerwaku Sena sebagai program wakaf produktif yang akan menggerakkan ekonomi nahdliyyin,” tutur Kiai Ma’ruf.
Sementara PBNU menunjuk Lembaga Wakaf dan Pertanahan (LWP) sebagai lembaga yang membidangi. Program ini secara operasional bekerjasama dengan BTN Syari’ah. Jadi, sebagai nadzir atau pihak yang menerima dan mengelola uang wakaf adalah Bank BTN. LWP NU sebagai pihak yang menghimpun dana wakaf sekaligus bertugas menyalurkan dan mendistribusikan manfaat profitnya.
“Gerwaku Sena adalah gerakan wakaf uang, wakaf berupa uang yang dikelola secara produktif dan hasilnya juga dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan usaha produktif. BTN Syariah pasti profesional,” ujar Ketua LWP NU H. Mardani.
Penandatangan naskah kerja sama ini telah dilakukan Maryono dan Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU. Adapun ruang lingkup kerjasama tersebut dalam bentuk Pengelolaan dana dalam bentuk Giro dan Tabungan, Pembiayaan Syariah, Pembayaran gaji dengan payroll system. Selain itu, lingkup kerjasama meliputi Layanan SPP online dan pemanfaatan jasa perbankan dan fasilitas pembiayaan lainnya.