PALANGKARAYA– Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj mengatakan islam mengajarkan untuk saling menghormati sesama manusia apapun keyakinannya. Hal itu diejawantahkan NU dalam kehidupan sosial keagamaan di Indonesia.
Rasulullah SAW juga langsung mengajarkan untuk saling menghormati sesama manusia. Nabi Muhammad SAW, menurutnya ketika islam sudah besar tidak kemudian serta merta mengusir non muslin namun sebaliknya begitu besarnya perlingungan Nabi kepada penduduk non muslim di Madinah saat itu.
“Barang siapa membunuh non muslim akan berhadapan dengan saya (Rasulullah Muhammad). Dan barang siapa berhadapan dengan saya tidak akan masuk surga,” tutur Kang Said mengutip hadist saat memberikan ceramah Maulid Seribu Terbang dan Haul ke-6 KH. Abdurrahman Wahid di Halaman Masjid Raya Nurul Islam, Palangkaraya, Senin (18/01) malam.
Kang Said menambahkan konsep tersebut diajarkan oleh ulama nusantara. Menurutnya sudah selayaknya masyarakat Indonesia patut bersyukur karena dikaruniai sebuah negeri yang damai dan kaya. Di Timur Tengah, lanjutnya meski mayoritas negara muslim namun terjadi konflik dan perang berkepanjangan.
“Di Indonesia ada ormas besar yang justru melindungi kaum minoritas yaitu Nahdlatul Ulama. Di Indonesia 87 persen adalah penduduk muslim tetapi Hari Imlek, Paskah, Hari Natal kita semua libur menghormati hari besar kaum lain yang minoritas. Itu ajaran prinsip Wali Songo, Prinsip NU, dan Almarhum Gus Dur,” tuturnya.
Dalam gebyar acara yang digelar PWNU Kalimantan Tengah ini hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar, Menpora Imam Nahrawi, Ketua PCNU se-Kalteng, dan pimpinan Ponpes serta OKP se-Kalteng.