JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. KH. Said Aqil Siroj menerima pengurus PDIP di ruang kerjanya di Lantai 3 Gedung PBNU Jakarta Pusat, Jumat (08/01). Kedatangan pengurus teras partai berlambang banteng moncong putih tersebut melaporkan rencana menggelar rapat kerja nasional dan hari ulang tahun di Kemayoran, Jakarta pada 10 Januari 2016 mendatang.
Ketua Umum PBNU Prof. KH. Said Aqil Siroj- didampingi Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini, Bendahara Umum PBNU Bina Suhendra, Wasekjen Imam Pituduh dan Ustadz Ishfah Abidal Aziz. Sementara rombongan elit PDIP dipimpin Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto didampingi Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira, Ketua Umum Baitul Muslimin Prof. Hamka Haq, Wasekjen Ahmad Basarah, serta pengurus harian lainnya Bambang DH dan Falah.
Hasto mengatakan kedatangannya untuk silaturahim sekaligus menyampaikan undangan rencana partai menggelar Rakernas dan HUT pada 10 Januari 2016 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selain itu, pihaknya meminta masukan terkait isu kekinian.
“Antara PDIP sebagai partai dengan NU sebagai Ormas Islam terbesar banyak kesamaan visi dan misi terutaa tentang kepedulian kepada wong cilik (masyarakat mustadhafin). Isu kekinian juga meminta masukan dari PBNU terutama masalah radikalisme dan pertikaian yang terjadi di Timur Tengah,” ujar Hasto membuka dialog.
Sementara Kang Said menyambut baik kedatangan Hasto dkk ke PBNU dan berjanji akan datang dalam rakernas PDIP. Kang Said banyak memberi masukan kepada partai pengusung pemerintahan tentang peta konflik mulai di Timur Tengah hingga kelompok radikal di Indonesia.
“PBNU siap membantu pemerintah baik diminta maupun tidak. Terkait radikalisme pemerintah harus sudah mewaspaai agenda kelompok radikalisme karena tahun 2017 Indonesia menjadi target selanjutnya untuk dijadikan khilafah,” tutur Kang Said.