JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memperingati maulid Nabi Muhammad SAW serta santunan anak yatim di Masjid An Nahdlah Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (28/12). Tampak hadir Ketua Umum PBNU, Prof. KH. Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU H. Helmy Faishal Zaini dan jajaran pengurus harian serta 100 anak yatim dari daerah Klender dan Cibubur. Acara diisi dengan mengumandangkan shalawat Barzanji, santunan anak yatim serta mauidloh hasanah dari KH. Said Aqil Siroj sendiri.
“Rasulullah memberikan contoh hidup sederhana saat hidup hingga wafatnya. Nabi Muhammad ketika meninggal bukan mewariskan harta tapi baju zirah perang yang digadaikan lagi. Sekarang baju tersebut tersimpan di Museum Topkapi, Istanbul Turki,” kata KH. Said Aqil Siroj dalam mauidhlah hasanah di Jakarta Pusat, Senin (28/12).
Kang Said- Sapaan akrab KH. Said Aqil Siroj- mengatakan Museum Topkapi menyimpan beberapa peninggalan Nabi Muhammad seperti baju zirah perang, tongkat dan beberapa helai rambut Rasulullah. “Coba kalau itu terjadi di Arab Saudi sudah dimusnahkan karena dianggap syirik,” tuturnya.
Kang Said mengajak para pemimpin untuk meneladani kehidupan Rasulullah SAW yang sederhana meskipun sudah menjadi pemimpin besar. Tempat tinggal Rasulullah, Kang Said menambahkan luasnya tetap sejak hijrah ke Madinah, hanya sebesar kubah hijau di Masjid Nabawi.
“Ketika beliau hidup sejak awal hijrah, jadi pemimpin besar hingga wafat luas rumahnya tidak berubah, kalau diundang orang fakir kanjeng nabi hadir, diundang orang kaya juga hadir tidak pilih-pilih. Ini menjadi teladan terutama para pemimpin, jangan belum jadi pemimpin rumahnya sederhana setelah jadi pemimpin rumahnya jadi bertambah,” tutup Kang Said.
Seperti diketahui Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang sempurna akhlaknya. Ia diutus khusus memiliki misi untuk menyempurnakan akhlak umat manusia di akhir zaman. Dalam sebuah diktum hadis disebutkan “Innama Buistu Liutammima Makaarimal akhlak” yang berarti “sesungguhnya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak.” Akhlak adalah cermin kepribadian seseorang. Baik buruk seseorang bisa diukur dari parameter akhlaknya. Nabi Mauhmmad, dalam diktum hadis yang lain disebutkan, akhlaknya adalah al-Qur’an.
