JAKARTA- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. KH. Said Aqil Siroj memberikan laporan program dan kinerja PBNU didepan pengurus wilayah dan cabang NU seluruh Indonesia. Kang Said- sapaan Prof. KH. Said Aqil Siroj- mengatakan orientasi kebijakan PBNU utama ada tiga yakni pendidikan, kesehatan dan ekonomi kerakyatan.
Kang Said menyampaikan PBNU saat ini untuk bidang pendidikan telah mendirikan 24 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Persebaran UNU tersebut, lanjutnya, akan terus dikembangkan ke seluruh nusantara.
“Sejak Menteri Pendidikan Pak Nuh (Prof. M. Nuh) saya meminta agar ada kemudahan dalam mendirikan UNU dan diberikan. Syarat mendirikan universitas salah satunya mempunyai aset kurang lebih Rp 20 miliar, mana ada NU punya uang sebesar itu, akhirnya diberikan kemudahan,” jelas Kang Said didepan pengurus wilayah dan cabang NU di Aula lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (15/12).
Kang Said menambahkan wilayah-wilayah yang berminat untuk mendirikan UNU, pihaknya akan membantu secara aktif mulai dari perizinan sampai kelengkapan. “Saya memperjuangkan wilayah membangun UNU, insya Allah saya bantu,” imbuh Kang Said.
Menurut penuturan Kang Said, pengembangan pendidikan melalui beridiri UNU ini merupakan implementasi dari tema Muktamar 33 di Jombang lalu, “memperkokoh islam nusantara sebagai peradaban dunia”. Sebab saat globalisasi terus merangsek masuk ke Indonesia, maka pendidikan islam kita juga harus berlandaskan nasionalisme dan menghargai kebudayaan.
“Dengan semangat islam nusantara, kita melakukan pendidikan untuk menghargai alam sebagai rumah kita. Seperti hutan tidak dibakar, tambang tidak dieksplorasi sembarangan, itu dampak-dampaknya,” tegas Kang Said.
Di tempat yang sama, Sekjend PBNU Haji Helmy Faishal Zaini juga mengatakan, perjuangan PBNU untuk mendirikan kampus-kampus UNU adalah prospek yang besar. Sebab dengan potensi kuantitas pesantren-pesantren NU yang ada, UNU akan menjadi jenjang pendidikan bagi santri melanjutkan pendidikanya.
“Kita memiliki 21.000 pesantren yang terverifikasi rata-rata santrinya berjumlah seribuan. Belum menghitung pesantren yang santri anatar seratus ke atas. Ini tentu potensi besar bagi NU melalui berdirinya UNU,” katanya.
Hal ini pun disambut antusias oleh PWNU dan PCNU yang hadir. Salah satu PWNU asal NTT, Jamal Ahmad pun menyampaikan harapanya untuk bisa mendirikan UNU diwilayahnya. “Kami ingi sekali UNU juga bisa berdiri di wilayah kami, mohon bantuanya,” tukasnya.