JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima tamu Wakil Grand Mufti Republik Lebanon, Sheikh Amine El Kurdi dan delegasi ulama Dar al Fatwa (organisasi ulama Lebanon) didampingi Duta Besar Indonesia untuk Lebanon, Achmad Chozin Chumaidy. Hadir sebagai tuan rumah Rais Aam PBNU KH. Ma’ruf Amin didampingi Wakil Ketua Umum PBNU, Slamet Effendi Yusuf dan Sekretaris Jenderal PBNU H. A. Helmy Faishal Zaini menerima di lantai 3, Gedung PBNU, Sabtu (28/11) siang.
Kedatangan Ulama dari Lebanon ke PBNU mempunyai tujuan untuk mengenal Nahdlatul Ulama (NU) dan islam di Indonesia. Dimana gerakan islam di Indonesia tidak bergejolak seperti yang terjadi di Timur Tengah.
“Islam rahmatan lil alamin yang diajarkan Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai pikiran moderat, artinya tidak tekstual, tetapi juga tidak liberal. Tekstual hanya berpegang pada nash. Cara berfikir seperti ini menurut Qaraafi, al-Jumud alal manqullat abadan dholalun fiddin, wajahlun bi maqhosidi ulama amilin,” tutur Rais Aam, KH. Ma’ruf Amin dalam rilisnya Jakarta, Sabtu (28/11).
Ma’ruf menuturkan jika cara beragama tekstual yang terjadi bukan islam rahmatan lil alamin tapi islam yang tekstual. Jihad, Ketua MUI ini menjelaskan jika dipahami secara tekstual akan membabi buta menyerang non muslim bahkan menyerang orang muslim diluar kelompoknya.
“Jihad di Indonesia adalah jihad intelektual, bukan jihad yang memperbanyak yatim dan janda. Jihad memerangi kemiskinan yang dekat dengan kekufuran,” tutur Kiai Ma’ruf cicit Syeikh Nawawi Albantani ini.
Sementara Sekretaris Jenderal PBNU H. Helmy Faishal Zaini mengatakan perlu ada aksi nyata mengatasi terorisme, radikalisme dan ekstrimisme yang terjadi di dunia melalui kerja sama global dan para ulama internasional. Menurutnya para ulama dapat menjembatani perbedaan melalui dialog dari hati ke hati di antara para pemimpin agama untuk membangun sikap saling hormat satu sama lain dan menyebarluaskan perdamaian global. “Deradikalisasi dengan meluruskan pemahaman-pemahaman yang salah tentang Islam juga harus dilakukan tugas islam rahmatan lil alamin,” tutur pria yang akrab dipanggil Kang Helmy.
Diakhir pertemuan rombongan Ulama Lebanon menawarkan kerjasama beasiswa S2 dan S3 bagi warga NU. Sementara PBNU, Rais Aam KH. Ma’ruf Amin menyerahkan buku ensiklopedi Nahdlatul Ulama dan 100 tokoh NU kepada Sheikh Amine El Kurdi.