SEMARANG– Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus melakukan konsolidasi untuk merealisasikan amanat Muktamar ke 33 di Jombang lalu. Salah satu yang menjadi fokus kerja amanat Muktamar ke 33 adalah pengembangan pendidikan.
“PBNU telah merencanakan dan mendesain road map madrasah unggulan dan bermutu seperti amanat Muktamar NU di Jombang kemarin. Namun, semua ini keberhasilannya bergantung pada Ma’arif, bagaimana supaya kelembagaan, madrasah dan sekolah NU menjadi kuat,” kata Ketua PBNU H Hanief Saha Ghofur saat sambutan pada acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Satuan Komunitas (Sako) Pramuka dan Raker Pimpinan Pusat LP Ma’arif NU di Pondok Pesantren al-Ittihad Poncol, Kecamatan Beringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (31/10) lalu.
LP Maarif, Hanief menambahkan, mempunyai tugas antara lain mengembangkan madrasah dan sekolah supaya menjadi pilar pendidikan NU yang paling kuat. Ke depan, lanjutnya lembaga pendidikan NU harus lebih kuat dan lebih baik. “Menjadi madrasah bermutu harus didukung sistem dan manajemen yang baik dan tertib serta siap berkompetisi atau bersaing dengan yang lain,” imbuhnya.
Hanief mengatakan PBNU akan terus mengawal dengan meningkatkan mutu warganya melalui pendidikan. Karena salah satu indikator keberhasilan program PBNU adalah tercapaianya peningkatan mutu madrasah/sekolah ungulan baik yang bertaraf nasional maupun internasional.
“Kita patut berbangga, orang lain mengakui madrasah-sekolah kita bermutu. Dan, itulah puncak dari seluruh keberhasilan pendidikan NU,” tandas Hanief.
Kegiatan PP LP Ma’arif yang berlangsung selama dua hari Sabtu-Ahad (31/10-1/11) ini memiliki dua agenda yakni Rapat kerja lembaga Maarif dan Rakernas Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif. Hadir dalam pembukaan, Rais PWNU Jateng KH Ubaidillah Shodaqoh, Ketua PP LP Ma’arif HZ Arifin Junaidi, dan peserta rakernas Sako Pramuka
