JAKARTA- Warga nahdliyyin Surabaya melepas peserta kirab hari santri nasional menyongsong hari santri dengan kegiatan jalan sehat bertajuk ‘sarung fun run’. Mengambil start dari Bubutan tempat lahirnya fatwa resolusi jihad finish di Tugu Pahlawan, tempat pelepasan rombongan Kirab HSN.
Sebanyak 5.000 santri mengikuti’sarung fun run’ mengingat perjuangan ulama dan santri mempertahankan kemerdekaan. Resolusi jihad merupakan fatwa Hadratussyaikh K.H.Hasyim Asyari saat sekutu kembali ke Indonesia.
“Resolusi Jihad itu sendiri lahir atas permintaan Presiden Soekarno yang mengirim utusan ke Pesantren Tebuireng untuk meminta Kiai Hasyim Asy’ari bersama para ulama menggerakkan masyarakat untuk melawan NICA. Peringatan ini bukan riya’, tapi penghormatan kepada Hadratussyeikh KH Hasyim Asy’ari ,” kata Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siraj saat memberikan sambutan di depan peserta Kirab HSN dan warga nahdliyyin di Tugu Pahlawan, Surabaya, Minggu (18/10).
Fatwa resolusi jihad sendiri berisi tentang hukum membela tanah air. Resolusi Jihad yang berisi bahwa membela Tanah Air itu fardhu ain (kewajiban individual),” imbuhnya.
Kirab HSN dilepas Wakil Ketua Umum PBNU Slamet Effendy Yusuf dan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zain. Selain itu, hadir pula jajaran Syuriah PWNU Jatim yakni KH Agoes Ali Masyhuri, KH Jazuli Noor, dan KH Abdurrahman Navis, lalu Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah, dan Ketua Panitia KHSN Jatim Halim Iskandar yang memimpin jalan sehat dari Kantor PCNU Surabaya ke Tugu Pahlawan.
Kang Said- sapaan akrab KH. Said Aqil Siraj- menambahkan resolusi Jihad itulah yang melahirkan “intifadhah” (penyerangan secara massal) oleh masyarakat terhadap Tentara Sekutu (NICA). Ia menegaskan tanpa ada fatwa resolusi jihad nasib Indonesia belum tentu merdeka.
“Tanpa KH Hasyim Asyari dan para santri, maka Resolusi Jihad takkan pernah ada. Tanpa Resolusi Jihad, maka Pertempuran 10 November takkan terjadi. Tanpa Pertempuran 10 November, maka kemerdekaan takkan pernah tercapai,” katanya.
Sementara sekretaris Jenderal PBNU H. Helmy Faishal Zaini menjelaskan peta perjalanan napak tilas Kirab HSN. Menurutnya Kirab HSN diharapkan membangkitkan kembali ghirah patriotisme ulama dalam mencintai tanah air.
“Kirab untuk napak tilas perjuangan ulama dalam mempertahankan tanah air dari penjajah kolonial. Nanti peserta rombongan akan mampir berkunjung ke maqbaroh dan sowan ke ulama-ulama sepuh di jalur Pantura dari Tugu Pahlawan menuju Tugu Proklamasi puncak acara hari santri,” tutur Kang Helmy.