JAKARTA- Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo mendatangi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di jalan kramat raya no 164 Jakarta Pusat. Kedatangan Mendagri disambut Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj, Sekretaris Jenderal PBNU, H. A. Helmy Faishal Zaini serta jajaran pengurus PBNU lainnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang Ketum PBNU lantai 3 Gedung PBNU, Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siraj menjelaskan penetapan Hari Santri Nasional. Kang Said- Sapaan Akrab KH. Said Aqil Siraj- menceritakan PBNU dan 12 organisasi kemasyrakatan (Ormas) sudah menyepakati tanggal 22 Oktober.
“Inilah ke-khas-nya dan tanggal 22 oktober ini jadi hal yang paling menonjolkan peran santri dalam perjuangan kemerdekaan. Pada tanggal tersebut keluar fatwa resolusi jihad Hadratussyaikh Hasyim Asyari dimana membela tanah air hukumnya fardlu ain dan yang membantu Belanda jadi kafir,” jelas Kang Said di depan Mendagri di Jakarta, Rabu (7/10).
Kang Said meminta Mendagri ikut mengingatkan Presiden RI Joko Widodo mengenai penetapan Hari Santri Nasional. Selain itu, dikatakannya Mendagri bersama beberapa Ormas keagamaan perlu mengagendakan pertemuan untuk membantu pencegahan konflik didaerah rawan konflik.
“Perlu ada pertemuan Kemendagri, Ormas dan Kepolisian untuk membantu pencegahan konflik dari sisi keagamaan di daerah rawan konflik. Apalagi ada Pilkada serentak yang rawan terjadi konflik,” tutur Buya Said.
Sementara Sekretaris Jenderal PBNU H. Helmy Faishal Zaini menuturkan terkait dana bantuan keorganisasian masyarakat dari Kementerian Dalam Negeri agar berimbang tidak sama rata seperti saat ini. Hal ini, lanjutnya mengingat kebutuhan antara satu Ormas dengan ormas lain tidak sama. “Bisa dengan pertimbangan jumlah keanggotaan Ormas, akta pendirian jika sebelum kemerdekaan lebih besar karena andil berjuang dan sebagainya,” usul Helmy.
Tjahyo dalam kesempatan yang sama mengaku senang bisa berkunjung ke PBNU bertemu dengan para kiai. Ia mendukung penetapan hari santri nasional dan berjanji membantu menyampaikan ke Presiden RI Joko Widodo.
“Saya pertama kali berkunjung ke PBNU sebagai agenda kegiatan silaturahim kepada Organisasi Kemasyrakatan (Ormas). Saya akan menyampaikan kepada Presiden RI Joko Widodo,” ungkap mantan Sekjen DPP PDIP ini.
Sebelum mengakhiri pertemuan, jajaran pengurus PBNU memberikan hasil-hasil Muktamar NU ke 33 di Jombang kepada Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo. Tjahyo menyerahkan bantuan lima unit komputer, secara simbolis komputer diterima Sekjen PBNU Helmy Faishal.