JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan himbauan menggelar sejumlah agenda ‘selamatan’ menyambut ditetapkan Hari Santri pada 22 Oktober mendatang. Sejumlah agenda ‘selamatan’ akan dilakukan sepekan menjelang 22 Oktober. Hari Santri yang dijanjikan Presiden Joko Widodo, bakal disambut penuh suka-cita.
“Kami sudah mengeluarkan himbauan kepada PC dan PWNU untuk mengadakan kegiatan-kegiatan terkait hari santri ini dalam rangka mengenang dan membangkitkan kembali semangat perjuangan para syuhada sholihin,” kata Sekjen PBNU H.A. Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Ahad (4/9).
Beberapa kegiatan yang biasa dilaksanakan PCNU dan pesantren-pesantren NU di daerah menurut Helmy semisal istighotsah, tahlil, dan ziarah kolektif ke para syuhada’ para pendiri NU dan tokoh pejuang lokal masing-masing, selamatan (tasyakuran) Hari Santri Nasional, parade hadrah, pengobatan gratis, hingga pemutaran film ‘Sang Kyai’.
Momentum hari santri diakui Helmy memiliki makna khusus bagi warga nahdliyin. Hal ini mengingat pada masa revolusi, laskar ulama-santri juga ambil bagian angkat senjata menyambut seruan Resolusi Jihad Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.
“Sejarah membuktikan, seruan Hadratussyaikh ini telah menggerakkan ribuan santri untuk berjuang bersama melawan kolonialisme dan penjajahan. Seruan hadratussyaikh ini adalah tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia. Jaringan ulama-santri berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengawal Pancasila, dan menjaga keutuhan NKRI,” tutupnya.